MANDAILING NATAL – Dalam rangka memperkenalkan program pendidikan tinggi berbasis kitab kuning, jajaran Mahasantri Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi melakukan kunjungan sosialisasi ke Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Pertemuan dua lembaga pendidikan Islam legendaris di Sumatera ini berlangsung khidmat dan penuh antusias. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para santri kelas akhir (Kelas VII) Musthafawiyah mengenai peluang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, khususnya di Ma’had Aly yang memiliki spesialisasi dalam bidang Fiqh dan Ushul Fiqh.
Dalam paparannya, perwakilan Mahasantri Ma’had Aly Parabek menjelaskan bahwa Ma’had Aly hadir sebagai jawaban bagi santri yang ingin mendalami ilmu agama secara mendalam (Tafaqquh Fiddin) namun tetap diakui secara administratif oleh negara dengan gelar sarjana.

“Kami hadir di sini bukan sekadar sosialisasi, tetapi untuk menyambung sanad ilmu dan ukhuwah. Musthafawiyah dan Parabek adalah dua pilar sejarah pendidikan Islam di Sumatera yang harus terus bersinergi,” ujar salah satu perwakilan Mahasantri.
Selama kegiatan berlangsung, para mahasantri memaparkan beberapa poin keunggulan melanjutkan studi di Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek, di antaranya: Kurikulum Berbasis Kitab Turats: Menjaga tradisi keilmuan ulama salaf. Akreditasi Negara: Lulusan memiliki hak sipil dan gelar yang setara dengan sarjana program studi keagamaan lainnya. Lingkungan Akademis yang Khas: Terletak di pinggir kota Bukittinggi yang sejuk, sangat kondusif untuk pengkajian kitab secara intensif. Program Beasiswa: Tersedianya berbagai skema bantuan pendidikan bagi santri berprestasi.
Pihak pengasuh dan para santri Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru menyambut baik kehadiran rombongan ini. Sesi tanya jawab berlangsung dinamis, di mana banyak santri bertanya mengenai syarat pendaftaran, kurikulum, hingga kegiatan ekstrakurikuler di kampus Ma’had Aly Parabek.
