Sebuah babak baru dalam sejarah keilmuan Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek, Bukittinggi, terukir manis di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Delegasi mahasantri terbaik dari Ma’had Aly Parabek telah turut serta dalam ajang bergengsi Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang.
MQK Internasional tahun 2025 ini menjadi panggung perdana yang mempertemukan santri dan ulama muda dari berbagai negara di Asia Tenggara, menandingkan kemampuan mereka dalam mengkaji dan memahami kitab-kitab klasik (kitab turats). Kehadiran Ma’had Aly Parabek dalam kancah internasional ini merupakan penegasan akan eksistensi dan kualitas keilmuan pesantren dari ranah Minang.
Mahasantri Parabek, yang diwakili oleh Dzia Ulhaque Erisa Putri telah melewati seleksi ketat di tingkat daerah hingga nasional, tiba di Wajo dengan membawa semangat juang dan tradisi keilmuan yang mendalam. Dzia bersaing di kategori Ma’had Aly dalam cabangTarkib Digital, menunjukkan kecakapan analisis dan pemahaman terhadap khazanah fikih, ushul fikih, dan ilmu-ilmu Islam lainnya.
Keikutsertaan ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga wadah silaturahmi intelektual global. Melalui setiap sesi musabaqah dan halaqah ulama yang diadakan, mahasantri Parabek tidak hanya menampilkan kualitas keilmuan mereka, tetapi juga memperluas wawasan dan jaringan dengan delegasi dari dalam dan luar negeri.
Langkah Ma’had Aly Parabek di MQK Internasional Wajo menjadi bukti nyata bahwa tradisi keilmuan pesantren yang berakar kuat di Sumatera Barat siap untuk bersaing dan memberikan kontribusi nyata di tingkat dunia, sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi dan perdamaian melalui kajian kitab turats.