Anju Amelia, Mahasantri yang sedang menduduki perkuliahan di semester V ini menjadi salah satu JUARA Lomba Essai Mahasantri Ma’had Aly se-Indonesia yang diadakan oleh Komunitas Literasi Mahasntri Ma’had Aly se-Indonesia, IBIDISM (Inspiration Base Initiators and Developers Institution For Santri Of Ma’had Aly) dalam rangka Gebyar Literasi Ma’had Aly se-Indonesia. Kegiatan Lomba ini mempersembahkan Sayembara Menulis Essai dan Webinar Kepenulisan dengan Tema Peran Santri dalam menghadapi Era society 5.0, Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Pandemi Covid 19.
Seperti yang ditulis oleh Anju dalam Essai ini “Berotak Amerika dan Berhati Mekkah”, merupakan sinkronisasi antara kewajiban agama dan tuntutan modernitas. Dimana jauh sebelum kemerdekaan ditetapkan, para santri dikenal sebagai pejuang kemerdekaan, semangat yang berkorbar, takbir yang menggelar, tekad yang tidak pernah gentar, jiwa dan hati yang selalu tegar. Dicatat oleh sejarah dengan tinta emas, diingat sampai generasi yang akan datang.
Berada pada Era Society 5.0 : “Santri sebagai Penonton atau Aktor”?
Society 5.0 juga dapat diartikan sebagai sebuah konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi. Lantas apa yang telah santri persiapkan ? dan apa peran terbesar santri dalam menghadapi hal ini ? Ada beberapa hal yang harus santri lakukan dalam mempersiapkan dirinya agar dapat menjadi aktor dalam sejarah itu sendiri serta melapori dalam kemajuan peradaban di Negara : pertama, santri harus dapat memiliki kecerdasan intelektual, serta pemahaman dalam menyikapi masalah yang ada. Kedua, santri harus dapat mempunyai keteguhan atau keistiqomahan sehingga tahan akan godaan mengenai budaya barat dikalangan pemuda Indonesia. santri di era 5.0 diharapkan bukan sebatas paham akan ilmu-ilmu agama semata namun juga dituntut bisa memahami teknologi.
Nah, masih banyak lagi yang dibahas oleh Penulis terkait Peran Santri pada Era Society 5.0 ini. Yuk kita baca lebih lanjut, silahkan klik disini untuk download Essainya Karya Mahasantri Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek